Kamis, 28 April 2016

Kelas Internasional #1



 
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”


Assalamu’alaikum....apa kabar kalian disana? Semoga dalam keadaan sehat ya!

Kabar gembira buat kalian semua, terkhusus teman-teman yang ingin sekali menguasai bahasa Arab. Bersama Mu’allim Irhas (Mahasantri di Ma'had Az Zein Al Makky Al 'Aly Littafaqquh fied Dien, Bogor), di kediaman beliau, dibuka kelas Nahwu dan Shorof. Mulai setiap Minggu pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai. Syarat bergabung tentu memiliki komitmen dan istiqomah yang kuat.

Jadwal diatas khusus untuk putri, untuk putra bisa hubungi Adjie. Jadi tidak perlu malu kalau sudah setua saya harus belajar bahasa Arab dari dasar.

Kelas ini sudah berjalan 1 pertemuan, jadi yang baru akan bergabung tidak perlu takut ketinggalan. Berikut saya ulas apa yang dipelajari di hari Minggu, 24 April 2016.  

Pertama, kita tau makna apa itu Nahwu dan apa itu Shorof.
اﻟﻨﺤﻮ : اﻟﻌﻠﻢ ﻋﻦ اﺣﻮال اﻜﻠﻤﻪ ﰲ اﻟﺠﻤﻠﻪ (al i'lmu 'an ahwalil kalimati fil jumlati)
اﻟﺼﺮف : اﻟﻌﻠﻢ ﰲ ﺻﻴﺎغ  اﻟﻜﻠﻤﻪ (al i'lmu fi shiyaaghil kalimati)
Nahwu adalah ilmu tentang keadaan kata dalam kalimat. Sedangkan, Shorof adalah ilmu pembentukan kata. Bagi teman-teman yang sudah jauh belajar bahasa bisa mengenal Nahwu dan Shorof , tentu bisa merefleksikannya dengan istilah, sintak dan morfologi.

Abul Aswad Ad Duwali diperintahkan Ali bin Abi Thalib untuk mengajarkan bahasa Arab dimulai dari isim, fi’il, dan harf.

Isim adalah kata benda. Ciri-cirinya, kata yang sempurna, makna dirinya, dan tidak terikat waktu.
Fi’il adalah kata kerja. Ciri-cirinya, kata yang sempurna, makna dirinya, dan terikat waktu.
Harf (huruf) adalah yang bukan isim atau fi’il. Ciri-cirinya, tidak sempurna makna dirinya kecuali setelah bersama kata lain.

Ditulis oleh Mu'allim Irhas dan Khairul Bahri (temannya)
Untuk pertamuan pertama masih membahas tentang Isim. Bagaimana menandai isim (kata benda) dalam sebuah kalimat? Yang sering kita lakukan adalah melihat posisi kata tersebut, biasanya dia bertindak sebagai subjek atau objek. Dalam bahasa Arab ada lagi hal-hal yang dapat menandakan sebuah isim, karena bahasa asing sering kita tidak tau maknanya, maka hal-hal ini bisa membantu teman-teman untuk mengetahui mana yang disebut isim hanya dengan melihat posisi atau kedudukan kata.

Pertama, ada tanda tanwinnya, sebagai contoh رﺟڷ (rojulun)
Kedua, ber alif lam, seperti اﻟﺮﺟﻞ
Ketiga, sebelumnya ada huruf jar , seperti ﺑﺮﺟﻞ Huruf Jar (ﻣﻦ ٳﱃ ﻋﻦ ﻦ ﲆ )      
Keempat, sebelumnya ada huruf nida (panggil), seperti ﻳﺎرﺟﻞ               

Nah, jadi ada empat dulu yang harus kita ketahui, kalau hendak menandakan isim dalam kalimat. Kalua saya pribadi cukup mengingat kata kuncinya “tanwin, alif, jar, nida”. Jabarannya, jika kata diakrhiri dengan baris tanwin, jika di awal kata ada alif lam, jika diawal kata ada huruf jar, dan jika ada huruf  nida di awal kata. Beres kan!

Untuk latihan, coba tentukan ada berapa isim yang terdapat dalam kalimat ini. Hayyolooo, kalau ragu liat lagi catatan diatas ya.

ﻗﻞ رﺳﻮل ﷲٳن اﻟﺪﻳﻨﺎ ﻳﻌﻄﻴﻬﺎ ﷲ ٳﱃﻣﻦ ﻳﺤﺒﻪ و ٳﱃ ﻣﻦ ﻳﺤﺒﻪ و ﻻ ﻳﻌﻂﻰ اﻟﻌﻠﻢ اﻻﻣﻦ ﻳﺤﺒﻪ ﻣﻦ اﻻﺑﺮار

Weleh, weleh panjang ya kaka jumlahnya (kalimat), tapi seru. Coba deh cari berapa jumlah kalimah (kata) teruatam Isim yang baru kita pelajari diatas. Bandingkan keempat tanda untuk bisa mencari berapa isim dalam jumlah (kalimat) diatas ya....

Bisa coba dengan kalimat yang gak terlalu panjang di bawah ini:

اﻣﺮﷲ  رﺳﻮﻟﻪ ﺑﻂﻠﺐ اﻟﺮﻳﺎدة ﰱ اﻟﻌﻠﻢ ﻻﻧﻪ اﺷﺮف اﻟﺨﺼﺎل
 Hayyoloooo....
Sudah discoba? Jawabannya diposting selanjutnya ya....
Wassalamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar